Awas! Tidak Semanis Gula

Awas! Tidak Semanis Gula



Sebelum ini, aku pernah sehangat napas, selepas sinar timbul di dedaunan menuju komplek perumahan. Sebelum ini, aku pernah selepas lautan, ombaknya menyapa pantai-pantai, menjadikannya keceriaan bagi pengunjung setianya. Sebelum ini, aku pernah jadi sinar malam disebelah bulan yang kau lihat diam-diam kemudian menciptakan senyum simpul menyenangkan. Sebelum ini, aku pernah jadi rintik hujan yang hadirnya kau tunggu kemudian. Sebelum ini, aku pernah jadi pelangi di bibir tubuhmu.

Ngomong-ngomong

Sebelum dingin menarik aku ke tempat paling dasar. Sebelum bulir keringat menggerogoti ku setelah tidur seharian. Sebelum kayu-kayu bakar terkumpul dan membakar diri mereka sendiri.

Sebelum
Sebelumnya
Tak ada yang kemana-mana
Aku masih sebelum ini
Tak ada yang kemana-mana, aku masih sebelum ini

Aku hanya butuh istirahat panjang sampai sebelum ini kembali menggelinjang. 

; dan

0 comments :

Post a Comment