Tumbuh dan Mekar
Diberi berbagai kesempatan dan pengalaman tak terduga itu amat menyenangkan! Beberapa hari lalu saya dapat kesempatan workshop menulis, sebernya sih ‘Songwriting Workshop’ namun kapan lagi bisa mengambil kesempatan langka, gratis, dan terbatas ini. Memang workshop ini tak berkaitan erat dengan bidang penulisan puisi yang saya tekuni tapi rasanya saya harus dapat inspirasi baru. Karena mendapat inspirasi kan gak harus melulu dari membaca buku atau buku puisi, saya harus banyak belajar dari lintas seni maupun kaca mata berbeda. Bonusnya ya kamu bisa ngobrol seru sama Rara Sekar, Sandra, dan Danilla. Eh, Mba Danilla buru-buru pulang karena jadwal doi yang padat jadi aja ... gak bisa foto bareng kembaran (?).
Bonus tambahannya lagi sih, ini yang penting! Saya dapat teman-teman
baru, ya emang dasar introvert sosial, ya. Meski pun kikuk di lingkungan baru
tapi rasanya dapat teman baru itu, waw! Anehnya, ini orang-orang kok seperti
teman lama yang baru ketemu lagi. Kita bisa ngobrol banyak hal, mulai dari pekerjaan
sampai keinginan untuk bercengkrama kembali. Semoga kalian selalu diberi
kekuatan dan kebahagiaan sama Tuhan.
tebak aku yang mana? hehehe
Daramuda
Teman baru rasa teman lama, yang satu ibu rumah tangga (Cima) dan satu lagi anak ahensi yang lagi megang content writer hampir 30 brand (Senja).
Singkat cerita di acara daramuda x samsungid, saya baru bisa tidur jam
02.00 WIB. Hmm! Jadwal tidur cepat saya di bawah jam 22.00 WIB kacau lagi deh.
Secara fisik sih badan ini udah remuk dan ingin bergegas istirahat, tapi emang
ajaib ketika otak masih bisa jalan ya ... boro-boro bisa tidur, yang ada nulis
sampai menjelang pagi. Ok, berarti saya hanya punya waktu kurang dari 5 jam
istirahat untuk ber-volunteer di
salah satu kegiatan ruang terbuka menyambut Hari Kemerdekaan RI dari
Pustakalana.
Emang dasar bahagia tuh bisa datang dari hal-hal kecil, sedari pagi ikut
upacara hari kemerdekaan aja bikin senang seharian. Ya gimana gak, kapan
terakhir saya upacara aja udah gak ingat rasanya! Kebetulan untuk acara kemerdekaan ini saya diminta jadi pendamping anak-anak. Gemas sekali ‘kan mereka?
Baru merasakan lagi upacara Hari Kemerdekaan RI
Serius amat nih dedek-dedek
Cie, musikalisasi puisi (foto milik Pustakalana)
Pustakalana Booksclub yang ke dua kalinya (foto milik Pustakalana)
Berakhirlah tugasku sebagai volunteer untuk Pustakalana di Hari Kemerdekaan RI (foto milik Pustakalana)
Belum selesai nih ceritanya..
Saya jadi volunteer itu kira-kira
sampai pukul 17.30 WIB – an nih ya, udah gitu ada rapat sama geng Matahari buat
ngomongin konsep mengajar selanjutnya di panti asuhan. Hehehehe “Kaga cape, tet?”
Actually yes but this my responsibilty
to my own choice. Ok, terdengar
rada berlebihan tapi saya masih kuat nampung semua di pundak. Meski saya
mengiyakan ini mulut gatel ngomong ‘lelah/cape/bla bla bla’ .. beneran deh,
kata itu udah lama hilang di hidup saya. Freelance
desain, konsep, tulisan, saya ambil! (ada juga sih yang disampingkan
kemudian merasa bersalah sama diri sendiri). Kegiatan di luar mendapat uang,
seperti dua contoh di atas pun saya nikmati kesah dan senangnya. Projek menulis
atau kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan diri pun saya ikhlaskan
lelah-lelah itu.
Saya yakin masih banyak orang yang dua kali lipat lebih produktif daripada
saya atau bahkan ada pula sebaliknya. Jadi saya rasa emang udah gak boleh tuh
ada ‘lelah dan bla bla’ yang harus terucap (kurang-kurangin ya, tet) lagi pula
udah semacam kebal cenderung baal. Mari sering-sering keluar dari zona aman untuk
bisa tumbuh dan mekar! :)
; dan
0 comments :
Post a Comment